Senin, 22 Oktober 2012

Melihat jodoh dalam mimpi

Anda yang sudah menikah, pernah tidak bermimpi di suatu malam, melihat seseorang yang kemudian itu menjadi pasangan hidup Anda? Melihat seseorang yang kemudian menjadi jodoh kita kelak sebenarnya adalah sebuah cerita biasa, meskipun jarang sekali adanya. Namun ketika it terjadi, siapapun yang awalnya mengelak sekalipun, pastinya akan terheran-heran jika mengalaminya.
Orangtua saya sendiri ternyata dulu sempat mengalaminya. Saya pun baru mengetahui dari ibu saya semalam yang menceritakannya kepada saya di kala petang yang senggang. Bukan ibu saya sebetulnya yang dulu mengalaminya, melainkan ayah sayalah yang pernah bermimpi melihat ibu saya dalam mimpi sebelum mengenalnya.
Dulu, ibu dan ayah saya memang sama-sama merantau ke Jakarta. Ketika di suatu saat ibu sedang berwudhu akan shalat, ia melihat seorang pria berbaju putih sedang membawa cangkul sambil setengah melotot memandanginya. Tentu saja ulah ayah waktu itu membuat ibu saya lari ketakutan.
“Lha habis gimana nggak takut. Ayahmu waktu itu kan ceritanya sedang ndandani rumah kontrakannya. Terus lihat ibu lagi wudhu. Lha, ibu itu dilihatin sambil kayak orang melotot gitu. Ya ibu terus lari ngadu ke pakdhenya ibu. Ibu kira waktu itu ayahmu itu orang gila!” cerita ibu kepada saya.
Ketika akan menikah, barulah kemudian ibu tahu apa yang terjadi pada ayah waktu itu sampai berulah seperti itu ketika melihat ibu. “Ayahmu akhirnya cerita, kalau malam sebelum ketemu ibu itu, dia ngimpi melihat ada seorang wanita berdiri di atasnya. Nah pas lihat ibu, jadinya ayahmu kaget karena ternyata ibu itu kok seperti orang yang ada dalam mimpinya.”
Sementara waktu itu, ayah baru saja putus dari pacarnya. Ketika menceritakan hal tersebut ke bapaknya, mbah saya, beliau lalu mengatakan jika ayah ikhlas, ayah suatu saat akan menemukan seorang wanita yang hitungan lahirnya lebih dari ayah, dan akan jadi istrinya selamanya. Ayah saya pun lalu menceritakan tentang mimpinya itu dan lalu diminta oleh mbah untuk menanyakan hitungan lahir ibu.
Dalam budaya Jawa, hitungan hari lahir memang sering dan bahkan dianggap wajib untuk bisa menentukan apakah seseorang itu cocok atau tidak dengan yang lain. Apalagi jika itu urusannya adalah perjodohan. Untuk menghitung hari lahir seseorang, kita wajib mengetahui hari lahir dan pasarannya-pon, wage, kliwon, legi, dan pahing. Tiap hari dan hari pasarannya itu ada angkanya dan kemudian akan dipadukan berapa jumlahnya.
Karena penasaran, ayah saya pun lalu menanyakan tentang ibu saya ke pakdhenya ibu. Ketika diketahui bahwa ternyata memang benar hitungan ibu lebih besar dari pada hitungan hari lahir ayah, singkat cerita, terjadilah lamaran yang berujung pada pernikahan. Kenal singkat dan tidak melalui pacaran, itulah cerita kedua orangtua saya dulu sebelum menuju ke jenjang pernikahan.
Saat mendengar cerita dari ibu saya semalam, saya pun lansung teringat dengan dua kali mimpi saya yang bertemu sosok yang sama. Mimpi pertama di tahun 1999 ketika saya akan lulus SMA, dan kali yang kedua adalah beberapa hari yang lalu dengan wajah yang makin nampak jelas. Orangnya agak pendiam, kalem, hitam manis, dengan gigi yang terlihat berbentuk ‘gigi kelici’ ketika tersenyum. Entahlah, jika dibilang pria itu adalah jodoh saya kelak, tentu saja saya tidak bisa memastikannya. Namanya saja saya sendiri belum mengalami menikah dengannya! Hehehe… aneh bukan?! Yah, lihat saja deh nanti!
Anda sendiri, pernahkan mengalaminya dan berujung pada kisah yang nyata? Atau justru pernah mengalami seperti saya namun ternyata tidak menjadi kenyataan? Jika berkenan, berbagi cerita yuk tentang keunikan seputar kejadian tersebut…

0 komentar:

Posting Komentar